Selasa, 14 April 2009

Pengertian CMC

Komunikasi Bermedia Komputer (Computer Mediated
Communication) Sebagai Media Komunikasi Sosial
Dalam kamus online Wikipedia, CMC (computer Mediated Communication) didefinisikan sebagai transaksi komunikasi yang terjadi melalui dua atau lebih jaringan komputer. Fasilitas yang dapat digunakan untuk berkomunikasi secara online melalui komputer yaitu instant message,e-mails,chat room,text messaging. Penelitian CMC difokuskan secara luas pada efek social yang berbeda dari penggunaan komputer sebagai teknologi komunikasi. Banyak penelitian terakhir mengkaji jejaring sosial yang didukung oleh social software.CMC (Computer Mediated Communication) adalah pertukaran informasi melalui jaringan komputer atau internet yang dapat direpresentasikan melalui teks,gambar, audio maupun video dengan system yang berjalan secara Synchronous dan Asynchronous.
CMC memiliki system yang dapat mendukung operasional komunikasi, seperti halnya komunikasi face to face (FtF), yang mana pesannya dapat disampaikan secara verbal dan non verbal, demikian pula komunikasi yang dilakukan diinternet pun dapat dilakukan secara verbal dan non verbal.Terdapat lima jenis system media yang mendukung CMC secara verbal dan non verbal yaitu : Text,graphics, images, audio and video :Lima jenis media ini digunakan untuk mendukung aktivitas komunikasi melalui internet yang disampaikan secara verbal maupun non verbal dan akan memberikan efek psikologis tertentu sesuai dengan keinginan dan ekspresi yang ingin ditampilkan pengguna internet.
Selama bertahun-tahun, manusia telah menggunakan berbagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain ,berbicara tatap muka, menulis surat, telegram, dan telepon ini hanya beberapa contoh dari berbagai media. Metode terbaru yang telah muncul, adalah computer mediated Communication, atau CMC. Hal ini dapat dilakukan melalui e-mail, listserves, grup usenet, chatroom, MUDs, atau MOOs. Karena semua ini komunikasinya dilakukan melalui komputer, Steve Jobs memberi nama aktivitas tersebut komunikasi "antar komputer" bukannya "komputer pribadi" (Walther & Burgoon, p.51). Secara lebih jelas, terdapat banyak faktor yang menyebabkan CMC berbeda dari komunikasi tatap muka (FtF) , dan sudah diperdebatkan apakah perbedaan ini menyebabkan komunikasi yang kurang personal. Beberapa aspek CMC antara lain adalah tidak adanya petunjuk yang kontekstual dari penggunanya, percakapannya dapat direkam, , dan kerahasiaan pengguna. Kontroversi utama sekitar CMC adalah apakah perbedaan ini dapat membantu untuk meningkatkan komunikasi dan menjadikannya lebih pribadi, atau apakah justru karakteristik layanan yang dimilikinya dapat mengurangi tingkat keintiman yang dapat dicapai.
Tidak adanya petunjuk yang berkaitan dengan diri pengguna internet adalah perbedaan utama yang memisahkan CMC dari komunikasi tatap muka.,karena kita tidak dapat melihat ekspresi wajah, gerak-gerik, intonasi suara, tampilan, atau fisik orang yang kita ajak berkomunikasi sehingga lebih sulit untuk menafsirkan pernyataan dan tanggapan mereka (Walther & Burgoon, p.53).Joseph Walther dari Northwestern University ini menjelaskan fenomena yang dijelaskan dalam teori Social Precense bahwa sifat hubungan antar pribadi yang ditentukan oleh ciri khas dari para peserta. Karena CMC ini memiliki kekurangan unsur petunjuk non-verbal atau umpan balik, para peserta yang kurang mampu untuk mengenal orang dengan siapa mereka berkomunikasi, sehingga hal tersebut mengarah ke percakapan yang kurang personal. Selain itu, menurut teori ini, orang kurang memberi perhatian ke peserta lainnya karena perhatian mereka dapat diserap kepada hal lain tanpa kehadiran orang lain yang dapat menahan mereka. Hal ini dapat menghasilkan hubungan yang menghalangi keintiman dan dasar dari kepercayaan lebih sulit untuk dibentuk, mengarahkan peserta untuk jenis komunikasi bersifat umum lebih dapat diharapkan dari CMC (Walther & Burgoon, hal.58 & 62).
Namun, menurut banyak studi, kehati-hatian komunikasi diantara pengguna internet dibatasi hanya untuk periode awal dari sebuah hubungan CMC.Studi yang dikembangkan untuk melihat banyaknya waktu yang digunakan untuk berkomunikasi,ternyata seiring dengan intensitas waktu yang bertambah aspek impersonal semakin berkurang,sebaliknya para peserta komunikasi saling bertukar pesan secara lebih banyak. Ini memperlihatkan peserta komunikasi di CMC dapat mengembangkan dan mengarahkan hubungan positif diantara mereka selama mereka memiliki cukup waktu untuk saling memahami atau dewasa secara bersama-sama. (Walther & Burgoon, p.76-77).
Salah satu elemen yang membutuhkan waktu untuk mematangkan adalah penerimaan dan merasa saling percaya di antara peserta, yang dinyatakan melalui pengungkapan rahasia diantara mereka dan juga mengungkapkan pendapat berbeda mengenai suatu masalah . Ketika orang merasa lebih percaya pada orang lain, mereka lebih mungkin untuk mengungkapkan informasi pribadi mengenai diri mereka sendiri. Satu lagi aspek komunikasi adalah adanya kenyamanan dalam percakapan. Tentunya, apabila para peserta merasa lebih nyaman berkomunikasi satu sama lain, mereka tidak akan khawatir tentang kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan dalam percakapan.
Ketika menerapkan pedoman yang berlaku di CMC, adalah sangat penting untuk mempertimbangkan nilai informasi yang dibicarakan melalui CMC.Tentunya, jika pesan yang dikirim lebih banyak, tentu akan meningkatkan hubungan pribadi peserta dan mereka akan menjadi lebih nyaman satu sama lain, topik yang menarik dalam percakapan akan dibicarakan dalam percapan tersebut.Dengan cara yang sama, pada tahap awal dari setiap hubungan, apakah akan CMC atau FtF, komunikasi akan lebih formal dan kurang personal. Teori yang menjelaskan fenomena ini disebut Sosial Penetrasi,yang mana komunikasi yang dilakukan dalam jumlah yang banyak akan lebih personal dan mampu menembus secara personal. (Walther & Burgoon, hal.57).
Perbedaan Computer Mediated Communication dengan Face to Face Communication adalah :
• Absence of context cues
Kurangnya informasi atau petunjuk-petunjuk yang kontekstual mengenai diri pelaku komunikasi ketika berkomunikasi melalui komputer (CMC). Ketika berkomunikasi langsung,kita dapat mengamati kondisi yang jelas dari teman berkomunikasi kita menyangkut pesan verbal maupun non verbal ataupun mengenai identitas sesungguhnya dari teman berbicara kita.Melalui CMC petunjuk tersebut kurang jelas.
• Recordability of conversation
Komunikasi yang dilakukan melalui CMC dapat direkam oleh karena itu sebaiknya pembicaraan di internet adalah pembicaraan yang positif,tidak menjelekkan seseorang atau lembaga yang dapat menstimulir adanya konflik yang tidak diinginkan.Upaya ini perlu dilakukan agar tidak memberi kesempatan pada orang lain untuk menyudutkan atau menjelekkan kita melalui komunikasi yang tidak bertanggungjawab.

• Geographic Dispersion
Berkomunikasi melalui internet memiliki kemampuan menembus ruang yang lebih luas atau secara geografis menyebar lebih luas dibanding dengan komunikasi langsung yang terbatas pada tempat tertentu.
• Asynchronism
Dibandingkan dengan komunikasi tatap muka yang sifatnya langsung dan pesan diterima pada saat yang sama.Berkomunikasi melalui internet dapat bersifat tertunda responsnya atau ada jeda antara pengirim dan penerima dalam berkomunikasi.Sebagai contoh,off line message di chat room atau e-mail, post message,yang pesannya hanya dapat diterima setelah beberapa waktu tertentu.
• Anonymity of the users
Pengguna CMC berpeluang untuk meyembunyikan identitasnya atau anonym. Pengirim atau penerima komunikasi.seringkali identitasnya tidak jelas.Sebagai contoh pelaku komunikasi di chat room yang kita peroleh dari random chat hanya memiliki identitas ID yang tidak merepresentasikan dirinya.misalnya Jt,moody, nice, dsb..
• Social desirability
Sifat anonimitas yang tinggi dari pengguna internet atau CMC menjadikan internet merupakan media yang membangkitkan hasrat bersosialisasi yang tinggi dari penggunanya,karena mereka merasa nyaman dengan kondisi anonimitasnya.Sehingga orang yang memiliki karakter introvert lebih nyaman dalam berkomunikasi melalui internet.