Teori Hyperpersonal Communication (aplikasi di IRC)
Walther (1996) mengemukakan bahwa Hyperpersonal communication as online communication is more socially desirable and more intimate than FtF communication .Komunikasi hyperpersonal pada komunikasi online lebih membangkitkan hasrat untuk bersosialisasi dan lebih intim daripada komunikasi langsung tatap muka (Face to Face).Iia menggunakan pendekatan Hyperpersonal Communication untuk memberi label pada aktivitas hubungan melalui CMC yang lebih intim daripada hubungan romantis atau persahabatan yg partnernya bersama-sama secara fisik .Ia mengklasifikasikan empat jenis efek media yang terjadi dikarenakan pengguna CMC tidak dekat secara fisik,yaitu dilihat dari sender,receiver,channel,feedback.
Karakter Receiver dalam Hyperpersonal communication
Receiver dalam hyperpersonal communication secara fundamental berbeda dari karakteristik penerima dalam komunikasi antarpribadi maupun massa.Dalam chat rooms misalnya seseorang memiliki sedikit informasi mengenai lawan komunikasinya.Nama yang ditampilkan dikomputer berupa ID dapat saja merupakan nama yang sebenarnya atau nama samaran yang digunakan untuk tujuan tertentu.Nama pada screen name tersebut memberi sedikit sekali informasi mengenai kondisi receiver,dari sekitar 70 teman chatroom penulis,hanya ada 10% yang menuliskan nama ID dengan nama sebenarnya,sisanya dengan menggunakan ID yang tidak menunjukkan nama sebenarnya.Teman chat penulis Jamila (bukan nama sebenarnya) wanita setengah baya dari Singapore mengingatkan penulis “jangan pernah percaya dengan orang-orang yang kamu kenal di chatroom,karena seringkali mereka berbicara atau ngobrol hanya sekedar untuk have fun”,begitu pula Anand (bukan nama sebenarnya) dari Dubai menyatakan hal yang sama, bahkan ia menyatakan “tidak menjamin seorang single dapat memperoleh pasangan yang baik dari fasilitas chat room”,dan hal ini ditegaskan oleh Kareem (bukan nama sebenarnya) dari Kuwait bahwa “banyak orang menggunakan chatroom untuk cyber sex atau hanya untuk bersenang-senang”. Pernyataan-pernyataan tersebut bisa ada benarnya dan mungkin juga tidak terjadi kalau pengguna chatroom dapat mawas diri dan berhati-hati dalam memanfaatkan fasilitas ini,terutama untuk teman-teman chat yang diperoleh dari random chat.
Kekhawatiran teman-teman chat penulis dapat dimengerti karena partisipan dalam chatroom tidak pernah mengetahui kondisi yang sebenarnya dari receiver apabila tidak menanyakannnya langsung siapa sebenarnya mereka,dan mereka dapat saja memberikan identitas yang tidak sebenarnya atau palsu. Penggunaan ID pada screen name di fasilitas chatroom identitas pengguna dapat sengaja dibuat untuk memperoleh perhatian atau kesan tertentu , namun ada pula pengguna di chatroom yang mencantumkan ID tanpa berpikir nama atau ID tersebut digunakan untuk memberikan kesan tertentu.
Receiver dalam hyperpersonal communication dalam waktu yang sama dapat melakukan berbagai aktivitas komunikasi yaitu menjadi penerima dari personal message atau menjadi bagian dari mutual partisipan atau sumber dari komunikasi massa. Receiver dalam Hyperpersonal Communication memiliki kebebasan yang sangat luas untuk menentukan apakah ia akan menjadi penerima pesan yang sifatnya personal, kelompok, atau massa dan ia juga memiliki kebebasan untuk merespon ataupun tidak merespon pesan yang disampaikan kepadanya tanpa takut ia akan dipandang atau dipersepsi berbeda oleh partisipan lain. Kondisi ini dapat diakibatkan oleh kondisi Receiver yang cenderung sifatnya anonym dan unresponsive.Seringkali penulis sambil menerima pesan melalui chatroom juga membuka e-mail untuk melihat dan menjawab surat yang masuk,kemudian juga mencari informasi yang dibutuhkan melalui beberapa situs di internet dan membuka fasilitas jejaring sosial untuk melihat apkah ada teman yang menyimpan pesan pada fasilitas tersebut.Semuanya dilakukan dalam waktu yang sama.
Kondisi receiver yang kemudian diketahui indentitasnya sangat tergantung pada keterbukaan masing-masing karena partisipan tidak mengetahui secara fisik orang yang diajak berkomunikasi. Receiver mengetahui hanya melalui pesan yang disampaikan sender, dan melalui pesan tersebut seorang receiver dapat mencari kesamaan diantara mereka yang pada akhirnya dapat mengarah pada tingkat yang lebih intim dan saling tertarik sehingga relationship dapat berlangsung lebih intens.
Karakter Sender dalam Hyperpersonal Communication
Sender (pengirim pesan) dalam Hyperpersonal communication memiliki kesempatan secara luas untuk membangun strategi dengan mengedit presentasi dirinya,menyeleksi dan menampilkan diri secara optimal kepada lawan bicaranya.Sehingga Sender dapat mengatur kesan tentang dirinya untuk menarik perhatian lawan komunikasinya.Seperti halnya receiver ,sender pun memiliki kebebasan dalam memilih dengan siapa atau melalui fasilitas apa ia akan mengirimkan pesannya.
Sender dapat saja memilih untuk mengirim pesan atau terlibat dalam situasi komunikasi yang hanya dilakukan secara personal, kelompok, atau massa.Atau mungkin juga terlibat dalam berbagai bentuk komunikasi sekaligus .Sender memiliki kebebasan untuk menyeleksi secara kualitatif dan kuantitaif pesan yang disampaikan bahkan informasi lain mengenai partisipan seperti umur, ras, penampilan fisik, dan sex..
Hyperpersonal sender yang ditampilkan seperti halnya receiver berupa initial dalam screen name bisa saja berbeda dengan kondisi yang sebenarnya. Seperti dinyatakan Feenberg (1989) bahwa I yang direpresentasikan sebagai me dalam text itu tidak sama dengan I yang direpresentasikan sebagai me dalam situasi FtF communication.Kebebasan sender untuk merepresentasikan dirinya menyebabkan sender dapat merancang presentasi dirinya sesuai dengan yang diinginkannya. Jim (bukan nama sebenarnya), chatter dari scotlandia menceritakan pengalaman teman prianya yang telah berkomunikasi melalui webcam cukup lama dengan seorang wanita hingga terjalin hubungan romantis diantara mereka.Begitu pandainya si wanita merepresentasikn dirinya melalui chatroom hingga si pria teman Jim jatuh hati di internet.Hingga suatu saat mereka bertemu langsung (FtF),namun yang terjadi adalah kekecewaan pada diri pria karena si wanita tidak sesuai dengan bayangannya ketika berbicara melalui internet.Cerita tersebut menunjukkan bahwa sender ketika berkomunikasi di chat room dapat menciptakan image yang ingin dibangunnya, misalnya apakah ingin dikesankan sebagai orang yang ramah,sopan,pintar,kaya raya,dsb sehingga ia dapat menarik lawan bicaranya di internet.
Self presentation yang ditampilkan oleh sender dapat didukung oleh gambar grafis yang ditunjukkan dengan berbagai bentuk seperti bunga, binatang, kartun, pemandangan,gambar yang dinamis atau animasi,avatar,dsb yang dapat dipilih sesuai dengan karkter yang diinginkannya atau juga dengan menampilkan gambar diri ataupun melalui web camera.
Karakter Channel (saluran komunikasi) dalam Hyperpersonal Communication
Sistem kerja saluran komunikasi bermedia computer khususnya melalui fasilitas IRC bekerja secara synchronous dan Asynchronous yang memiliki karakteristik tersendiri dan memberikan efek komunikasi yang sifatnya hyperpersonal. Sifat channel yang bekerja secara Asynchronous memungkinkan partisipan dalam fasilitas IRC merancang pesannya sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh kesan tertentu yang diinginkan oleh teman berkomunikasinya.
Message atau pesan dalam Hyperpersonal communication dapat disampaikan dalam bentuk verbal yaitu berupa kata-kata yang ditulis melalui keyboard computer dan suara melalui fasilitas audio yang disediakan IRC.Sedangkan pesan non verbal dapat disampaikan dalam bentuk emoticon atau animasi-animasi yang dinamis.Penggunaan huruf besar pada teks yang disampaikan pada jendela chat dapat diartikan sebagai meminta perhatian atau “kemarahan”. Dalam perkembangannya pesan verbal ini juga dapat disampaikan melalui layanan voice melalui headphone ataupun telepon.
Cara kerja saluran yang Synchronous dan Asynchronous dalam IRC menyebabkan proses komunikasi dalam IRC ini berbeda dengan pesan FtF yang terkoordinasi, sinkron, dan partisipan ada pada lokasi yang sama.Pada IRC karena orang yang menyampaikan pesan tidak selalu ada didepan komputer walaupun pada screen name kelihatan online namun pesan yang disampaikan mungkin tidak secara simultan . Atau dengan kata lain pesan yang dikirim sender bisa secara langsung atau tidak langsung dalam keadaan di depan komputer atau ia bisa saja sambil mengerjakan pekerjaan lain. Chatter dalam memanfaatkan chatroom untuk berkomunikasi dapat secara langsung atau real time sehingga respons dapat langsung diterima.Namun seringkali chatter lupa mematikan chatroomnya atau sengaja meninggalkan chatroom dalam keadaan online sehingga teman berbicaranya menganggap ia berada di depan komputer, padahal tidak selalu receiver ada didepan komputer.Seringkali hal ini menimbulkan salah pengertian.Sende.r dapat juga mengirim offline message pada chatroom receiver, dan pada saat receiver online ia dapat membaca pesan tersebut.
Karakter Feedback dalam Hyperpersonal Communication
Feedback dalam IRC dapat terjadi secara positif maupun negatif.umpan balik positif berupa respons-respon yg cepat dan ekspresi melalui emoticon yang menyenangkan yang mengisyaratkan setuju atau menyukai pembicaraan.Feedback negative juga dapat ditunjukkan dengan emoticon negative ,respons lambat atau offline secara tiba-tiba yang menunjukkan ketidak setujuan atau kurang menyukai pembicaraan. Namun seringkali karena masalah teknis dapat saja menimbulkan kesalahpahaman apabila hal tersebut tidak dijelaskan pada teman berkomunikasi kita.Penulis suatu saat menemukan teman chatroom sedang online dan mencoba mengirimkan pesan, namun beberapa kali tidak ada respons, penulis kira teman penulis tidak ingin diganggu dan penulis mengirimkan pesan permintaan maaf karena pesan yang dikirim pada saat itu.Tetapi beberapa saat kemudian teman penulis menjawab bahwa ia sedang di ruangan lain dan lupa mematikan chatroomnya dan sama sekali bukan karena tidak ingin diganggu ketika ia tidak menjawab dengan segera.
Feedback yang positif dapat mengarah pada kondisi penerimaan sosial, membina hubungan, dari hanya sekedar persahabatan ataupun romantic relationship.namun demikian dapat saja karena bosan hubungan yang tadinya positif akan berhenti dengan sendirinya atau fade away.
Selasa, 14 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar